|
TOL dari Nusa Dua |
Pembangunan fisik proyek jembatan tol Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Benoa sepanjang 12,7 km rampung dikerjakan.
PT Jasa Marga (Tbk) memastikan, jalan tol yang dibangun di atas laut itu
akan resmi beroperasi saat berlangsungnya Konferensi APEC di Nusa Dua,
Bali, Oktober 2013.
Dinamakan jembatan tol, karena dari panjang jalan tol 12,7 km, sekitar
10 km berada di atas laut. Ibnu mengatakan, panjang jembatan tol Bali
ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan panjangnya hampir
menyamai Penang Bridge di Malaysia (13,5 km) maupun Union Bridge di
Kanada (12,9 km).
"Desain dan konstruksinya dikerjakan 100% oleh putra-putri terbaik
bangsa sekitar 3.000 pekerja, dan dapat diselesaikan dalam waktu 14
bulan. Lebih cepat dari rencana awal 18 bulan," ungkapnya.
Tidak hanya desain dan konstruksi, biaya investasi jembatan tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa senilai Rp2,4 triliun didapatkan 30% dari dana
internal perusahaan dan 70% dari pinjaman sindikasi perbankan dalam
negeri.
"Berbeda dengan jembatan Suramadu yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri dan APBN.
|
Arah Bandara Ngurah Rai & Sanur |
Abdul Hadi, Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk
mengutarakan, pembangunan jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali
dilatarbelakangi oleh parahnya kemacetan terutama saat musim liburan.
Saat ini, masyarakat dari arah Denpasar, Kuta, atau Bandara Ngurah Rai
yang akan menuju Nusa Dua hanya melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai
yang telah beroperasi sejak 1960. Menurut suatu survei, jumlah kendaraan
roda empat atau lebih yang melintas di sana setiap hari mencapai lebih
dari 56 ribu.
Butuh satu jam perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke Nusa Dua.
Sementara, dari Nusa Dua ke Benoa mencapai 2 jam. Jembatan tol ini akan
memangkas waktunya menjadi hanya 15 menit.
Jembatan tol ini akan menjadi jalan tol pertama di Provinsi Bali. Sama
seperti di jalan tol Jembatan Suramadu, jalur motor di tol Nusa Dua-
Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa akan berada di sisi pinggir tol
tersebut.
"Kami prediksi jembatan tol ini nantinya akan dilalui oleh sedikitnya 38
ribu kendaraan roda empat dan dua. BEP dalam waktu 7-8 tahun.
Diharapkan lebih cepat jadi bisa beri dividen ke pemerintah. Usia
jembatan tol bisa bertahan hingga 50 tahun,"
Tarif diberlakukan sistem terbuka (sekali bayar keluar dimana saja)
sebesar Rp10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp4 ribu untuk roda
dua.
Jalan tol ini dibangun oleh anak perusahaan, PT Jasa Marga Bali Tol
(persero) yang memiliki konsesi pengelolaan selama 45 tahun. Perusahaan
tersebut, merupakan gabungan konsensi dari tujuh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Susunan kepemilikannya masing-masing adalah PT Jasa Marga (persero) Tbk
60%, PT Pelindo III (persero) 20%, PT Angkasa Pura I (persero) 10%, PT
Wijaya Karya (persero) Tbk 5%, PT Adhi Karya (persero) Tbk 2%, PT Hutama
Karya (persero) Tbk 2%, dan PT Pengembangan Pariwisata Bali (persero)
1%.
"Keikutsertaan Pemprov Bali dan Pemkab Badung dalam kepemilikan saham sedang dalam proses kajian Kementerian PU," papar Abdul.
Jasa Marga Bali Tol memiliki tanggung jawab pengelolaan mencakup
perencanaan konstruksi, mencari pendanaan, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian, dan pemeliharaan.
Ref : Metronews