|
PT. Istaka Karya : Jembatan Plaga - Bali |
Sudah beberapa tahun bekerja di bidang Jasa Konstrusksi pengen mengingat kembali beberapa hal penting dalam kegiatan jasa konstruksi tersebut, berdasarkan pengalaman, belajar dan referensi lainnya untuk memudahkan dan mempertajam dalam pengelolaannya. Kegiatan pokok perusahaan Industri Jasa Konstruksi (Kontraktor) dimulai dari kegiatan pemasaran yang terdiri dari serangkaian kegiatan fungsional, mencari informasi baik di mass media atau dari klien atau mitra kerja, melakukan presentasi/promosi, mengikiti prakualifikasi tender, mendapatkan dokumen tender, mempelajsri dokumen tender, mengikuti rapat penjelasan baik dikantor dan peninjauan ke lapangan lokasi proyek (aan wijzing), menyusun rincian pekerjaan (work breakdown structure/WBS), mempelajari spesifikasi bahan, membuat perhitungan volume dan harga satuan pekerjaan berdasarkan WBS dan informasi yand didapat, menyusun metode konstruksi, menyusun jadwal kebutuhan sumber daya peralatan konstruksi yang akan dipakai, menyususn jadwal atau schedule bahan dan sebagainya, hingga dapat harga penawaran yang kompetitif dan realistik yang akhirnya kita dapat memenangkan tender dan mendapatkan SPK atau kontrak pekerjaan.
|
PT. Istaka Karya : Jembatan Barelang |
Bidang kontraktor merupakan bisnis yang tidak mudah dijalankan, bahkan merupakan bisnis yang beresiko. Karena disamping menuntut kemampuan teknis juga diperlukan kemampuan manajerial yang tinggi untuk mengelola sumberdaya alat, bahan, manusia serta sumber daya cash flow hingga menjadi wujud konstruksi sesuai dengan gambar, mengikuti mutu dan waktu yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Kembali setelah mendapatkan SPK atau penunjukan sebagai pemenang maka kegiatan pelaksanaan proyek barulah dimulai. Menyusun organisasi proyek berikut pengisisan personalia yang cakap dan pengalaman (key person), gambar design dan spesifikasi mulai dijabarkan dalam gambar yang lebih detail (shop drawing) untuk pelaksanaan proyek dan menyusun jadwal urutan kegiatan proyek (construction planning) yang menyangkut kegiatan :
1. Menyusun metode konstruksi yang praktis dan Ekonomis
- Item pekerjaan yang dominan dan pekerjaan khusus
- Cara kerja/urutan pelaksanaan pekerjaan
- Dukungan perhitungan teknis
- Batasan batasan yang terkait dengan lingkungan (termasuk jam kerja)
- Cara penanganan material khusus (instruksi kerja spesifik)
2. Menetapkan sasaran usaha proyek, yaitu menyelesaikan pekerjaan yang disyaratkan dalam kontrak tetapi masih menghasilkan laba dan meningkatkan performance perusahaan.
3. Membuat Master AnggaranPelaksanaan Pekerjaan (MAPP) dan APP :
- Rekapitulasi 1 sesuai dengan Kode Akuntasi
- Rekapitulasi 2 sesuai Kontrak
- Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya dan semua macam pekerjaan
- Perincian dan Analisis Biaya Pekerjaan
- Perincian Biaya Peralatan
- Persiapan dan Penyelesaian
- Biaya Administrasi Proyek
- Biaya Rupa-rupa
- Biaya Bank
- Termasuk mengantisipasi kondisi-kondisi khusus bila ada
4. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan (schedule) yang mencakup :
- Uraian pekerjaan sampai detail (dapat dijabarkan sampai program mingguan)
- Volume dan bobot dalam % tiap kegiatan
- Bar chart tiap kegiatan dengan angka-angka bobot atau volume yang harus dicapai dalam target mingguan/satuan waktu
- Baris paling bawah penjumlahan rencana vs progres
- Digambarkan kurva S rencana dan realisasi
5. Menyususn network planning
- Jadwal berbagai kegiatan yang saling terkait dan berurutan, digambarkan berupa jaringan kerja
- Jaringan kerja menggambarkan hubungan antara kegiatan yang satu dengan yang lain, secara lengkap berupa suatu jaringan
6. Menyusun jadwal kebutuhan sumber daya alat
- Jumlah, jenis, type dan kapasitas alat yang diperlukan
- Asal peralatan (misal : sewa, beli, milik sendiri)
- Kondisi peralatan
7. Menyusun kebutuhan sumber daya manusia
- Tenaga inti sesuai struktur organisasi
- Tenaga kerja sesuai kebutuhan (waktu, jumlah dan kualifikasi)
8. Menyusun jadwal kebutuhan bahan / material
- Material spesifik/khusus
- Material lokal dan material import
- Jadwal penunjukan subkontraktor dan pemasok utama (suplier)
- Jadwal pengiriman dan penggunaanya
- Kebutuhan volume yang diperlukan
- Kewenangan pengadaan bahan
9. Perencanaan cash flow proyek
- Rencana pengeluaran dan penerimaan dana kerja diproyek
- Dimulai dari rencana penerimaan setelah dikurangi pajak (PPN, PPH, kewajiban proyek)
- Rencana pembebanan tiap minggu atau bulan
- Selisih penerimaan dan pembebanan (saldo)
- Sumber dana kerja (pinjaman bank, dll)
- Pengendalian pinjaman ditambah dengan bunga bank
- Rencana pembiayaan pelaksanaan proyek s/d selesai (remaining work) dan saldo akhir
- Monitoring margin proyek dengan mengevaluasi cash flow secara periodik
10. Menyusun Rencana K3
- Pembuatan safety plan (rencana K3)
- Pelaporan ke depnaker (bila disyaratkan)
- Wajib lapor ketenagakerjaan (bila disyaratkan)
- Identifikasi sumber bahaya, resiko dan upaya pencegahan
- Ijin kerja lembur
- Pendaftaran ke Astek
- Pembentukan unit K3 proyek (bila disyaratkan)