(1) AMP yang permanen,
dengan beberapa jenis cara produksinya.
(2) AMP yang portable (mudah
dipindah-pindah) dan dapat dipasang di dekat lokasi proyek untuk menghasilkan
campuran aspal. Jika dilihat dari jenis
produksinya maka secara umum AMP terbagi menjadi tiga tipe yaitu :
(1) AMP tipe batch
(timbangan). (2) AMP tipe menerus (continous) (3) AMP tipe drum-mix.
Pada AMP tipe timbangan
mempunyai timbangan untuk agregat, timbangan untuk bahan pengisi (filler),
timbangan untuk aspal. Agregat panas, filler serta aspal yang telah ditimbang
tersebut di masukkan dan diaduk di dalam pugmill. Pada AMP tipe menerus maka gradasi
campuran didapat dengan pengaturan keluaran agregat bin panas yang dicampur
dengan kadar aspal yang diatur melalui pengaturan kecepatan pompa aspal.
Sedangkan pada AMP tipe drum maka agregat yang dikeringkan dan dipanaskan dalam
drum juga dicampur dengan aspal dengan mengatur kecepatan pompa aspal.
Screen Erection |
1. Bagian Utama AMP Tipe
Batch Dan AMP Tipe Continous
Bagian-bagian komponen dan pengoperasian dan AMP tipe batch dan
tipe continous secara garis besar hampir sama yaitu terdiri dari :
1.1 Sistem Pemasok
Agregat Dingin (Cold Aggregate Feeder) Sistem pemasok agregat dingin umumnya
digunakan pada unit produksi yang mudah dipindah-pindah dan dipasang pada empat
atau lebih bin (penampung material), bukaan atau pintu yang dapat disetel,
reciprocating feeder dan atau menggunakan ban pengangkut (conveyor belt)
feeder, dan material dingin pada ban pengangkut tersebut akan diteruskan oleh
sistem pengangkut (dryer elevator) menuju pengering. Pada jenis lain dipasang
bin yang terpisah, bukaan yang dapat diatur, dan sistem ban berjalan. Bukaan
pada sistem pemasok harus dapat diatur sehingga didapat agregat dengan
kuantitas dan ukuran yang tepat agar sesuai dengan job-mix formula yang diminta.
1.2 Pengering (Dryer) Dari pemasok dingin maka
campuran agregat diangkat ke dalam pengering untuk dipanaskan dan dikeringkan
pada temperatur dan kelembaban yang diminta. Komponen yang terdapat pada sistem
pengering adalah :
- Silinder berputar
(pengering) yang umumnya berdiameter 91 sampai dengan 305 cm dan mempunyai
panjang dari 610 sampai dengan 1.219 cm. - Ketel pengering (burner) yang berisi
gas atau minyak bakar untuk penyalaan.
- Kipas (fan) sebagai
bagian dari sistem pengumpul debu, tapi fungsii utamanya adalah untuk
memberikan udara atau oksigen untuk pembakaran dalam drum. Pada pengering
dipasang serangkaian baris irisan atau potongan metal yang melengkung atau
dilas dalam bentuk bervariasi dan melekat pada permukaan di bagian sebelah
dalam silinder tersebut. Potongan-potongan ini dikenal sebagai "lifting
flights atau flight cup" dan bentuk lainnya dengan fungsi yang relatif
serupa. Flight yang dipakai untuk mengangkat dan menjatuhkan agregat melalui
gas panas pembakaran umumnya berbentuk "L". Jumlah, bentuk dan
susunan flights penting untuk efisiensi pengeringan. Bentuk pengering,
kecepatan putaran, diameter, panjang, jumlah, dan disain dari flight
mempengaruhi atau mengontrol lamanya waktu yang diperlukan pada proses pengeringan
di dalam sistem pengering. Selanjutnya agregat dari pengering menuju elevator
panas (hot elevator) melalui lubang atau pintu pengeluaran dekat pembakar di
akhir alat pengering. Sebuah alat sensor dari instrumen thermometrik
ditempatkan pada lubang pengeluaran yang akan mencatat atau memberikan data
temperatur agregat yang keluar dari sistem pengering.
1.3 Pengumpul Debu (Dust
Collector) Alat
pengumpul debu berfungsi sebagai alat kontrol polusi udara. Gas buang didorong
oleh kipas dari sistem pengering dan akibat adanya kecepatan dari gas buang
maka terbawa pula partikel debu dari sistem pengering yang selanjutnya dibawa
ke pengumpul debu. Pada sistem pengumpul debu terdapat beberapa jenis kombinasi
pengumpul debu, yaitu kantong filter untuk partikel yang sangat halus pada gas
buang lalu debu tersebut di transfer ke dalam bin untuk mineral filler,
pengumpul debu cyclone untuk mengumpulkan partikel yang selanjutnya
dikembalikan ke bin panas melalui sistem pengatur udara (air lock damper),
pengumpul debu tipe basah (wet scrubber dust collector) mengumpulkan debu lebih
lanjut dari gas buang setelah melalui pengumpul debu tipe cyclone atau
kombinasi lainnya untuk sistem pengumpul debu. Muatan udara yang berisi
partikel debu, asap, dan gas harus direduksi atau dikontrol sampai ambang batas
yang telah ditentukan oleh peraturan-peraturan mengenai dampak
Iingkungan untuk mencegah polusi pada atmosfir.
1.4 Unit Ayakan
(Screening Unit) Pada unit ayakan AMP tipe batch dan continous, agregat panas yang
dibawa oleh bucket elevator dikirim ke unit ayakan untuk selanjutnya disaring
dan dipisahkan ke dalam ukuran-ukuran yang diminta dan sisa berbagai ukuran
tersebut dikirim ke dalam bin penampung agregat bergradasi. Kebanyakan AMP
memakai ayakan tipe datar dengan sistem penggetar, yang biasanya terdiri dan
empat dek. Ukuran dari ayakan pada tiap dek tergantung dari agregat yang ingin
dihasilkan. Bagian atas dan dek ditutup oleh ayakan 'scalping" yang akan
menggerakkan material oversize dan mengurangi material tersebut ke dalam pintu
pembuang. Unit ayakan harus dibersihkan tiap hari dan dicek dan kemungkinan
rusak atau robek, Jika terjadi kerusakan maka ayakan tersebut harus diganti.
1.5 Bin Agregat
Bergradasi (Graded Aggregate Bins) AMP tipe batch dan tipe continous harus memiliki beberapa bin
agregat sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Bin tersebut harus bersih dan
menampung agregat dalam berbagai ukuran fraksi untuk tipe campuran aspal yang
akan dihasilkan. Pembatas antar bin harus rapat dan kuat, tidak boleh
berlubang, serta mempunyai tinggi yang tepat untuk mencegah tercampurnya
agregat satu dengan agregat lainnya. Tiap bin harus dipasang saluran pipa untuk
membuang agregat yang berlebih dan bin. Pada bagian bawah dan tiap bin dipasang
dengan saluran atau bukaan sebagai pembuang yang dapat dioperasikan secara
manual atau otomatis. Pada AMP tipe continous bukaan harus dapat disetel dan
dikunci di tempat untuk membenkan distribusi material yang menerus dan aliran
yang sama dari tiap bin ke dalam pencampur pugmill.
Detail Pondasi AMP |
1.6 Timbangan (Scales) Pada AMP tipe batch terdapat tiga macam timbangan yaitu timbangan agregat, timbangan bahan halus (filler), dan timbangan aspal. Pada AMP tipe batch, timbangan untuk agregat dikunci langsung di bawah bin agregat bergradasi. Berat dad hopper diteruskan atau ditransmisikan oleh mekanisme timbangan yang biasanya dipasang skala penunjuk tanpa pegas sehingga berat agregat dari tiap bin dan jumlahnya dalam tiap batch dapat dibaca dan dicatat. Urutan penimbangan dari tiap bin harus diamati secara cermat dan sebaiknya penimbangan fraksi agregat yang besar atau kasar didahulukan. Jika unit AMP akan beroperasi, sebaiknya skala timbangan dibersihkan, tiap bagian dicek, dan harus dilaksanakan kalibrasi timbangan secara periodik oleh instansi yang berwenang. AMP sebaiknya menggunakan sistem kontrol yang otomatis untuk mendapatkan pencampuran dengan proporsi yang benar.
1.7 Pintu Pengatur Bin
Agregat Bergradasi (Graded Aggregate Bin Control Gates) Fungsi pintu pengatur
(bukaan) bin agregat dingin pada AMP tipe continous dan batch secara umum
adalah sama. Pada AMP tipe continous, proporsi dari ukuran agregat yang
terpisah diatur oleh bukaan pada sistem pemasok (feeder) yang dapat disetel
sehingga deposit agregat dapat secara langsung dialirkan ke dalam pugmill,
sedangkan aspal dialirkan ke dalam pugmill dengan menggunakan pompa meter yang
telah dikalibrasi. Sebelum proses produksi dimulai maka harus dilaksanakan
kalibrasi terhadap aliran agregat dari tiap bukaan sistem pemasok. Kontraktor
harus mempunyai operating instruction manual" dari pabrik pembuatnya yang
dapat memberikan petunjuk mengenai kecepatan operasi dari feeder, kapasitas
alir dari pompa aspal.
1.8 Unit Pengontrol Aspal
(Asphalt Cement Control Unit) Untuk mendapatkan jumlah yang tepat dari aspal dalam campuran
dengan toleransi yang telah ditentukan dalam spesifikasi digunakan timbangan
atau meteran. Untuk itu jumlah
aliran atau debit dan aspal yang diberikan pada pencampur harus selalu diamati.
1.9 Pugmill Setelah ditimbang, maka
agregat dan aspal dicampur di dalam pencampur pugmill. Pencampur pugmill adalah
suatu corong kembar pencampur yang didesain untuk mencampur material dengan
sebaik-baiknya dan menyelimutkan agregat dengan aspal. Waktu pencampuran harus
sesingkat mungkin untuk mendapatkan penyelimutan agregat yang seragam pada
semua butir agregat. Waktu pencampuran yang berlebihan cenderung menimbulkan
degradasi pada agregat dan aspal terbakar. Setelah agregat masuk ke pugmill dan
suatu periode singkat dari pengeringan campuran terjadi, akan diikuti oleh
pencampuran basah setelah aspal disemprotkan ke dalam pugmill. Pencampur
pugmill terdiri dari suatu ruang (chamber) dan poros kembar (twin shaft) untuk
mencampur, corong dengan rotasi (counter rotating shafts) dengan kayuh atau
pedal (paddles) pada ujung setiap tangkai pedal, dan batang penyemprot aspal.
Pedal dibentuk untuk menghasilkan efisiensi maksimum dalam pencampuran dan
harus dalam posisi yang sedemikian rupa agar supaya ruang bebas (clearance)
antara ujung (tip) pedal dan dinding ruang pencampuran kurang dari 1,5 kali
ukuran maksinum agregat, karena kalau tidak, daerah sumbatan dapat bertambah
sehingga material tidak tercampur dan terselimuti oleh aspal secara merata.
1.10 Bin Penampung
(Storage Bins) Campuran aspal panas biasanya disimpan dalam bin penampung yang
didesain untuk maksud tersebut. Tiap bin penampung harus dicek untuk menentukan
penerimaan pada waktu tampung spesifik (specific holding times). Penerimaan
berdasarkan kemampuan bin penampung untuk menahan dan mengeluarkan campuran
dengan spesifikasi kriteria kualitas yang telah ditentukan dalam job-mix
formula, dan bebas dari segregasi. Penyaluran ke dalam bin penampung sebaiknya
tidak langsung tapi melalui sebuah timbangan pengatur.
2 comments:
om mau tanya dong cemet transfer&bucket pada alat batching plan digunakan untuk apa sih??
PT. Cahaya Jaya Mandiri Spesialis Pabrikasi Batching plant berbagai macam kapasitas dengan kualitas terbaik , segera hubungi kami di www.batchingplant.net Jual batching plant dry mix, wet mix, batchingplant mobile
Post a Comment